Tiga tahun yang lalu, saya bersama kakak perempuan saya ingin membeli rumah di Jakarta. Kami berkeinginan untuk bisa membeli rumah di daerah Jakarta Selatan. Keinginan tersebut sudah kami pendam cukup lama mengingat kami selama lebih dari 10 tahun kami telah menetap dan bekerja di Jakarta. Selain itu, saya juga berpikir daripada uang saya habiskan untuk bayar kos yang lumayan mahal di daerah Jakarta Pusat, lebih baik uang itu saya pakai untuk mencicil sebuah rumah yang akan menjadi milik pribadi kami.
Akhirnya, setelah berdiskusi dengan suami dan keluarga, kami menentukan beberapa lokasi perumahan yang akan kami survei. Pada saat hari-H, kami memutuskan lokasi pertama yang akan disurvei adalah perumahan di daerah Bintaro. Alasan kami saat itu cukup sederhana, yaitu perumahan Bintaro lokasinya boleh dikatakan termasuk dalam perumahan Jakarta selatan atau cukup dekat dengan tempat kos saya di daerah Jakarta Pusat. Langsunglah pada hari itu, kami serombongan memakai dua mobil menuju Bintaro.
Pada perjalanan menuju Bintaro, kakak saya mendapat SMS dari salah satu temannya yang kebetulan bertempat tinggal di Bintaro. Temannya menginformasikan bahwa pada hari itu, pihak Jaya melakukan launching program untuk salah satu perumahan. Kami pun diarahkan untuk langsung menuju ke lokasi program tersebut. Setelah memasuki daerah Bintaro sektor 7, kami langsung “jatuh hati” melihat lingkungannya yang hijau dan bersih. Pada saat yang sama, kami pun cukup kuatir tidak mampu membeli salah satu rumah di daerah ini, kami berpikir harga rumahnya pasti selangit.
Tibalah di lokasi launching yang dimaksud, ternyata pada saat itu pihak Jaya sedang melakukan launching untuk perumahan Neo Permata di Bintaro sektor 9. Kami langsung bertemu dengan salah satu karyawan penjualan yang direkomendasikan oleh teman kakak saya itu. Karyawan itu langsung mengajak kami ke rumah contoh yang telah dibangun. Ketika masuk ke rumah contoh tersebut, kami langsung jatuh hati. Saya pada saat itu juga langsung memutuskan untuk membeli salah satu rumah di Neo Permata namun terus terang saat itu saya cukup kuatir masalah harga. Ternyata, setelah diberi tahu harganya, saya langsung kaget karena ternyata masih masuk dalam anggaran saya. Wow…seperti kejatuhan durian runtuh, saya pun saat itu juga langsung membayar uang tanda jadi. Yang sangat meringankan juga adalah uang muka bisa dicicil selama enam kali, benar-benar sangat membantu. Kakak saya pada waktu itu juga ingin membeli salah satu rumah di Neo Permata, namun karena dia mempunyai empat orang anak, maka dia butuh rumah yang lebih besar. Akhirnya, kami disarankan untuk melihat ke lokasi Emerald View. Setelah tiba di lokasi tersebut, kakak saya tanpa berpikir dua kali langsung memutuskan untuk membelinya, apalagi dia bisa mendapat keringan cicilan uang muka sebanyak delapan kali.
Singkat cerita, pada tahun 2011, saya dan suami pindah ke rumah baru kami di Neo Permata. Betapa gembira dan bersyukurnya kami akhirnya bisa tinggal di rumah sendiri. Hari pertama tinggal di sana, saya masih memakai mobil pribadi menuju kantor saya di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Beberapa hari kemudian saya sudah tidak memakai mobil lagi menuju kantor, saya naik bus Trans Bintaro. Enak banget bisa tiduran di dalam bus, dan tiba-tiba sudah sampai ke tujuan. Lama kelamaan saya pun tahu kalau ternyata ada tiga stasiun kereta api di daerah Bintaro. Saya pun langsung berubah haluan memakai kereta api. Kebetulan rumah saya dekat dengan stasiun Sudimara jadi saya bisa naik ojek dari rumah ke stasiun. Pada saat akhir pekan, kami memakai mobil pribadi menuju daerah Jakarta Pusat dengan memakai akses jalan tol Pondok Aren menuju tol Jorr….benar-benar nyaman….
Tepat setahun lalu, bulan Agustus 2012, suami saya mengalami kecelakaan dan harus dirawat inap di RS Premier Bintaro. Ternyata, dokter-dokter yang merawatnya sangat profesional dan perawatan yang diberikan sangat bagus. Bayangkan saja, saat itu suami saya harus dioperasi di bagian rahangnya, bahkan harus dipasang pen, tiga jari tangannya pun harus dipasang pen. Hari pertama masuk dia langsung dioperasi karena kondisinya cukup parah, operasi berlangsung sekitar delapan jam dan ditangani oleh tiga dokter ahli. Saya pada saat itu sangat cemas, namun syukurlah operasi berjalan dengan lancar. Dan tepat setelah seminggu dirawat, suami saya diijinkan pulang karena kondisinya sudah sangat membaik. Kami sangat bersyukur karena mengingat kondisi awal suami pada saat kecelakaan yang cukup parah, ternyata dalam waktu seminggu dia sudah sangat membaik.
Saat ini kami selalu bersyukur, ternyata kami membuat keputusan yang tepat memilih perumahan di daerah Bintaro, perumahan Jakarta Selatan yang sangat nyaman. Saat ini, bukan hanya saya dan kakak saja yang bertempat tinggal di Bintaro sektor 9, setahun yang lalu saudara sepupu dan om saya pun pindah ke daerah sini juga karena mereka sangat senang dengan lokasi dan lingkungan yang bersih dan hijau. Selain itu juga, semua fasilitas, baik itu sekolah unggulan dari TK, SD, SMP, SMU dan Universitas semuanya tersedia. Rumah sakit, pusat perbelanjaan, bioskop, rumah makan dan tempat wisata kuliner, perkantoran, tempat ibadah, pusat kebugaran sampai show room dan bengkel terkenal pun sangat lengkap. Akses jalan yang cukup bagus, saat ini sudah mulai dibangun jalur untuk pejalan kaki dan untuk bersepeda. Sarana transportasi yang memadai. Pokoknya top banget deh semua sarana dan prasarana yang ada di Bintaro, jadi tidak salah kalau kita mengatakan Bintaro Jaya The Professional’s City.
Buat semua saudara atau teman yang ingin membeli rumah, saya sangat merekomendasikan untuk membeli di daerah Bintaro Jaya karena saya sendiri sudah merasakan nyaman dan senang tinggal di daerah ini. Dan yang pasti nilai rumah yang kita beli akan terus meningkat, saat ini saja nilai rumah saya sudah naik lebih dari 100%. Pokoknya investasi yang sangat menguntungkan. Untuk lebih lengkapnya, teman-teman dan saudara semua bisa melihat di www.jayaproperty.com